Membaca algoritma dalam notasi algoritmik yang diajarkan di kelas
Algoritma adalah serangkaian instruksi atau langkah-langkah logis yang diikuti untuk menyelesaikan tugas tertentu. Notasi algoritmik adalah cara untuk merepresentasikan algoritma dalam bentuk yang terstandarisasi dan mudah dipahami.
Di kelas, biasanya akan diajarkan notasi algoritmik yang paling umum digunakan, yaitu pseudocode. Pseudocode adalah bahasa yang mirip dengan bahasa pemrograman, tetapi tidak terikat pada sintaksis tertentu. Pseudocode digunakan untuk merepresentasikan algoritma secara jelas dan singkat.
Berikut adalah contoh pseudocode yang menunjukkan algoritma untuk mencari bilangan terbesar dari dua bilangan:
Pseudocode di atas terdiri dari beberapa elemen penting, yaitu:
BEGIN
danEND
menunjukkan awal dan akhir dari algoritma.READ
digunakan untuk meminta input dari pengguna.IF
digunakan untuk mengevaluasi suatu kondisi. Jika kondisi benar, maka blok kode yang diikuti akan dieksekusi, jika tidak, maka blok kode tersebut akan dilewati.THEN
menandakan awal dari blok kode yang akan dieksekusi jika kondisi benar.ELSE
menandakan awal dari blok kode yang akan dieksekusi jika kondisi salah.END IF
menandakan akhir dari blok kodeWRITE
digunakan untuk menampilkan output.
Dalam notasi algoritmik, penting untuk mengikuti struktur dan sintaksis yang benar sehingga algoritma dapat dipahami dengan mudah dan dieksekusi dengan benar.
Beberapa elemen yang sering ditemukan dalam notasi algoritmik antara lain:
- Instruksi: Instruksi adalah perintah untuk melakukan suatu tindakan tertentu, seperti menambahkan dua bilangan, mengurutkan daftar, atau mencetak pesan di layar.
- Variabel: Variabel adalah simbol yang digunakan untuk merepresentasikan nilai yang dapat berubah selama proses algoritma. Contohnya adalah variabel x, y, dan z.
- Kondisi: Kondisi adalah pernyataan logika yang digunakan untuk memeriksa apakah suatu kondisi terpenuhi atau tidak. Contohnya adalah kondisi "jika x sama dengan y".
- Perulangan: Perulangan adalah proses melakukan suatu instruksi atau serangkaian instruksi berulang kali, tergantung pada suatu kondisi. Contohnya adalah perulangan "selama x kurang dari 10".
Contohnya adalah perulangan "selama x kurang dari 10".
1. Mulai 2. Inisialisasi variabel x dan y 3. Hitung x + y 4. Jika hasilnya lebih besar dari 10, cetak "Hasil lebih besar dari 10" 5. Jika hasilnya kurang dari atau sama dengan 10, cetak "Hasil kurang dari atau sama dengan 10" 6. Selesai
- Instruksi pertama adalah "Mulai", yang menandakan awal dari proses algoritma.
- Instruksi kedua adalah "Inisialisasi variabel x dan y", yang berarti kita memberikan nilai awal untuk variabel x dan y.
- Instruksi ketiga adalah "Hitung x + y", yang berarti kita menjumlahkan nilai dari variabel x dan y.
- Instruksi keempat adalah "Jika hasilnya lebih besar dari 10, cetak "Hasil lebih besar dari 10"", yang berarti kita memeriksa apakah hasil penjumlahan x dan y lebih besar dari 10 atau tidak. Jika iya, kita mencetak pesan "Hasil lebih besar dari 10".
- Instruksi kelima adalah "Jika hasilnya kurang dari atau sama dengan 10, cetak "Hasil kurang dari atau sama dengan 10"", yang berarti jika hasil penjumlahan x dan y kurang dari atau sama dengan 10, kita mencetak pesan "Hasil kurang dari atau sama dengan 10".
- Instruksi terakhir adalah "Selesai", yang menandakan akhir dari proses algoritma. Dalam mempelajari algoritma, penting untuk memahami setiap elemen dalam notasi algoritmik dan cara mengaplikasikannya dalam menyelesaikan masalah.
Posting Komentar